Pages

Thursday, December 6, 2018

Stok Energi Fosil Indonesia Tidak Mampu Penuhi Kebutuhan

Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat stok energi yang bersumber dari fosil di Tanah Air tak mampu mengimbangi kebutuhan di dalam negeri. Pasalnya, stok energi fosil yang nantinya diubah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) hanya mencapai 40 persen.

"Ketersediaan energi kita itu fossil fuel 40 persen dari konsumsi," kata Direktur Bioenergi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Andriah Feby Misna, di Hotel Le Meredien, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018.

Adapun rendahnya ketersediaan energi fosil membuat pemerintah selama ini harus menutupnya dengan impor demi memenuhi kebutuhan nasional. Namun, impor migas ternyata menjadi penyumbang defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan.

Dia menjelaskan untuk mengurangi tekanan tersebut pemerintah telah memandatkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang salah satunya dengan menggunakan biodiesel berkadar 20 persen (B20). B20 merupakan pencampuran solar dengan minyak kelapa sawit.

"Jadi mau tidak mau kita perlu lakukan upaya diversifikasi, salah satunya bioenergi," tutur Feby.

Sebenarnya, ia mengatakan, penggunaan biodiesel telah dilakukan sejak 2006 di mana kandungannya masih 2,5 persen. Di 2015, kata dia, naik ke 15 persen dan baru di 2016 naik ke level 20 persen. Namun untuk yang Public Service Obligation (PSO) atau subsidi dan baru diperluas untuk nonPSO sejak September lalu.

Di tahun ini, lanjutnya, apabila B20 bisa terserap sebanyak 3,9 juta kilo liter maka akan menghemat devisa impor sebesar USD2,1 miliar. Sementara tahun depan dengan target penyerapan 6,2 juta kiloliter diharapkan bisa menghemat devisa sebesar USD3,34 miliar.

(ABD)


Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2zNypuD
December 06, 2018 at 02:55PM from METROTVnews.com https://ift.tt/2zNypuD
via IFTTT

No comments:

Post a Comment