Film hasil adaptasi cerita-cerita fiksi populer terbitan Wattpad tidak terlalu mengecewakan. Setidaknya ada beberapa contoh kisah sukses secara komersial di Indonesia.
Dear Nathan dan Dear Nathan Hello Salma meraup penjualan 700 ribu sampai 800 ribu lembar tiket saat dirilis di bioskop pada 2017 dan 2018. Lalu ada The Perfect Husband yang melewati angka 400 ribu lembar. Amanda Rawles seperti membawa hoki karena kebetulan, ketiga film yang cukup sukses secara komersil itu dibintangi oleh aktris 18 tahun ini.
Sebelum menjadi film, Dear Nathan dan The Perfect Husband diterbitkan secara cetak. Sebelumnya lagi, mereka adalah cerita bersambung di platform daring Wattpad dengan tingkat pembaca atau views jutaan kali. Dari segi komunikasi pemasaran, angka ini modal kepercayaan diri.
Poster film The Perfect Husband (Foto: Screenplay Films)
Sepanjang 2018, khusus untuk Indonesia saja, film bioskop berdasarkan novel Wattpad mencapai tujuh judul atau sekitar 25% dari seluruh film adaptasi. Tren tersebut tidak berhenti dan akan meningkat untuk tahun 2019.
Sebagai forum daring dan perpustakaan digital, Wattpad membawa peluang lebih besar bagi cerita fiksi asli karya siapa saja untuk dikenal luas. Mari kita kenali lebih jauh sekelumit siklus bisnis yang tergolong baru ini, terutama kaitannya dengan film cerita adaptasi untuk layar lebar serta dampaknya bagi industri fiksi dan hiburan.
Kuncinya, Popularitas
Wattpad adalah platform dongeng digital buatan perusahaan swasta asal Toronto. Sejak diluncurkan pada akhir 2006, platform ini berkembang menjadi komunitas interaktif bagi milenial global dengan tingkat kunjungan bulanan mencapai 70 juta pengguna. Setiap bulan, total waktu 22 miliar menit dihabiskan di Wattpad untuk membaca cerita-cerita dari penulis yang bisa saja anonim.
Pada 2017, perusahaan membuat Wattpad Studios untuk mengurus kerja sama produksi tayangan berdasarkan konten asli Wattpad. Sebelumnya pun, sudah ada kisah-kisah populer dari sana yang diadaptasi ke film dan serial televisi di sejumlah negara.
Satu novel yang kerap menjadi contoh sukses ekspansi konten Wattpad ke film cerita adalah The Kissing Booth. Drama komedi percintaan remaja ini awalnya adalah kisah bersambung karya gadis 15 tahun bernama Beth Reekles yang ditulis untuk Wattpad pada 2011.
Tahun itu, The Kissing Booth menang dalam kontes sebagai karya fiksi remaja terpopuler di Wattpad. Tahun berikutnya, kisahnya telah dibaca lebih dari 19 juta kali di platform tersebut dan pada 2013, diterbitkan sebagai buku cetak oleh Penguin Random House.
Sampul novel The Kissing Booth
Pada 2014, novelnya dikembangkan untuk film oleh Vince Marcello. Dua tahun kemudian, Netflix membeli hak ciptanya untuk diproduksi. Filmnya dirilis di Netflix pada 11 Mei 2018 dan sukses besar. Kendati mendapat ulasan sangat buruk dari para kritikus, The Kissing Booth tergolong film streaming asli yang paling sering ditonton ulang di Amerika.
Biasanya, kisah asli Wattpad yang diadaptasi ke film adalah kisah-kisah yang sudah lebih populer di platform, dibuktikan dengan angka views dan respons yang tinggi.
Ambil contoh Mariposa (Luluk_HF), novel 52 bab dengan akumulasi views 70 juta. Resign! (Almira Bastari alias RatuCungpret) punya akumulasi views hampir satu juga untuk enam bab. SIN (Faradita alias Faradisme) punya akumulasi views 20 juta untuk 42 bab. Ketiga novel telah terbit dalam versi cetak.
"Memilih ide cerita untuk film, (satu faktor) di antaranya harus berangkat dari isu besar – besar itu antara lain adalah dari novel atau sesuatu yang sudah diketahui orang banyak," kata Chand Parwez Servia, produser dari Starvision Plus, kepada Medcom.id lewat telepon.
Starvision punya sedikitnya dua proyek adaptasi novel Wattpad. Setelah film R - Raja, Ratu & Rahasia dari novel karya Wulanfadi, film adaptasi novel Mariposa sedang disiapkan untuk tahun ini.
Poster film R - Raja, Ratu & Rahasia (Foto: Starvision Plus)
"Wattpad menjadi fenomena baru dalam membaca cerita. Umumnya, jika banyak views, banyak orang baca. Itu menjadi salah satu ukuran untuk diterbitkan menjadi novel," lanjut Parwez.
Menurut produser Cek Toko Sebelah ini, Wattpad bisa menjadi proses penyaringan novel-novel populer lewat interaksi dua arah antara penulis dan pembaca. Perjalanan terjal penulis baru, agar cerita karyanya sampai ke khalayak luas, juga lebih dipermudah.
"Mereka punya kesempatan untuk mencuri perhatian, menjadi populer, dan itu menjadi tanda kelayakan untuk dijadikan sebuah materi cerita," jelas Parwez.
"Kalau pembaca banyak, artinya itu menarik. Maka yang dicari biasanya yang pembacanya banyak. Mariposa itu fenomenal, pembacanya lebih dari 60 juta. Pasti ada sesuatu dong dan memang, setelah membaca, saya paham ada suatu kekuatan yang bisa kita ekspresikan lewat tatanan audio visual nanti," lanjutnya.
Tahun ini, Mariposa tidak sendiri. Setelah Terima Kasih Cinta (728 Hari) dan Matt & Mou (Wulanfadi) yang sudah dirilis di bioskop pada Januari 2019, sedikitnya ada enam proyek film adaptasi cerita Wattpad lain yang sedang disiapkan.
Resign! dan SIN sudah disebutkan di atas. Berikutnya, ada Invalidate (Faradita), She's the Boss (Wiwi Suyanti), Friendzone: Lempar Kode Sembunyi Hati (Alnira), dan Senior (Eko Ivano Winata). Lalu masih akan ada proyek kerja sama Wattpad dan Iflix untuk belasan film adaptasi selama beberapa tahun ke depan.
Dewi Lestari, penulis cerpen Filosofi Kopi dan novel berseri Supernova, menyebut bahwa prinsip dasar penerbitan dan adaptasi Wattpad sama saja dengan yang sudah-sudah. Penerbit buku dan produser film akan mengincar karya penulis Wattpad yang dibaca banyak orang.
"Pada intinya, yang dicari adalah cerita menarik dan populer. Ketika pembaca sudah banyak, artinya ada pangsa pasar yang sudah siap untuk menampung karya adaptasinya," kata Dewi alias Dee lewat surel kepada Medcom.id.
Bagi Dee, model bisnis semacam ini bisa dipahami dan sangat lumrah terjadi. Apalagi jika dilihat dari sudut pandang pelaku bisnisnya, yang telah menanam investasi modal atau uang.
"Secara pemasaran dan promosi, penerbit dan produser film otomatis terbantu oleh karya yang sudah lebih dulu populer," ujarnya.
Kurasi Publik
Karakteristik platform Wattpad seperti diambil dari blog, media sosial, katalog digital, dan forum internet sekaligus. Selain angka views, yang kini menjadi landasan performa dan kadang momok bagi banyak platform konten internet, Wattpad punya fitur komentar para pembaca. Komentar punya peran signifikan dalam proses pembuatan konten dan adaptasi.
Pembaca bisa aktif memberikan komentar untuk tulisan atau bab terbaru, dan bahkan untuk setiap paragraf di dalamnya. Asumsinya, jika tingkat keterbacaan tinggi dan pembaca tidak sungkan memberikan komentar apapun, penulis dan pihak Wattpad bisa menyimak bagian cerita mana yang disukai atau tidak disukai.
"Ini semua adalah sekumpulan informasi yang sebelumnya tidak dipunyai industri," kata bos Wattpad Studios Aron Levitz kepada Vulture.
"Kita bisa melihat keseluruhan bab mana yang tidak punya komentar dan membuang bagian itu. Kita bisa membuat video audisi dua pemeran utama potensial, lalu bertanya lewat fitur media sosial, 'Apa pendapat kalian?' Kita bisa dapat puluhan, ratusan, bahkan ribuan komentar yang akan menunjukkan kita arah," terang Aron.
Aron Levitz (Foto: Dramaquarterly.com)
Artinya, dalam konteks platform ini, fitur komentar bisa berfungsi sebagai grup diskusi terarah, membantu menentukan alur cerita, tes karakter, dan menghapus adegan. Jika demikian, apakah suatu karya fiksi benar-benar karya penulis sendirian? Bisa diperdebatkan.
Namun bagi penulis baru, ini bisa menjadi tempat menguji dan membuka diri kepada peluang, sama halnya seperti blog pribadi yang kian mudah dibuat. Keluarga Tak Kasat Mata (2017), film horor mistik dari produser Ody Mulya Hidayat, juga diadaptasi dari novel yang awalnya adalah cerita bersambung di forum daring Kaskus.
Parwez sepakat. Menurutnya, platform dongeng seperti ini membuka peluang lebih luas bagi lebih banyak penulis untuk menerbitkan sendiri cerita mereka.
"Kemampuan menulis kita diasah kalau pembaca kita banyak," kata Parwez, yang anaknya juga aktif menulis cerita di sana. "Dia membuka peluang untuk orang lain, cerita selanjutnya mau diapakan."
Dewi menyatakan dia menyambut baik fenomena baru ini. Dia berkaca kepada pengalaman sekian tahun lalu, ketika penulis sangat bergantung kepada penerbit dan media massa untuk mendongkrak karya mereka.
"Dengan adanya platform penulisan bebas seperti Wattpad, blogging, dan sebagainya, praktik yang terjadi di dalam industri ikut mengalami perubahan," kata Dewi.
Selain Wattpad dan blog, platform bebas serupa antara lain Bookmate, FanFiction, Fiction Press, Archive of Our Own, Quotev, Feedbooks, dan FicWad.
"Naskah tidak lagi satu arah, penulis ke penerbit atau media, tetapi sudah dua arah. Penerbit bisa secara aktif 'berburu' penulis. Penulis yang sudah populer di platform bebas, punya posisi tawar lebih baik saat berhadapan dengan penerbit meski terbilang penulis baru," lanjutnya.
Kurasi publik mungkin hanya menghasilkan popularitas, belum kualitas. Menurut Dewi, karya baik tetapi tidak populer harus siap kalah ekspos dengan karya populer yang kualitasnya biasa-biasa saja. Kendati begitu, campur tangan penerbit dan editor profesional bisa memberi dampak.
"Karya unggahan penulis di Wattpad tentunya belum melewati proses penyuntingan. Ketika naskahnya diterbitkan, terjadi proses penyuntingan oleh penerbit. Di sana, naskah dapat ditingkatkan kualitasnya, minimal dari segi editorial," tutur Dewi.
Artinya, teruji baik di platform digital seperti Wattpad belum tentu teruji baik oleh penerbit. Belum tentu pula film adaptasinya punya kualitas baik, tetapi setidaknya sudah punya modal popularitas.
(ASA)
http://bit.ly/2sSMCCH
January 30, 2019 at 11:12AM from METROTVnews.com http://bit.ly/2sSMCCH
via IFTTT
No comments:
Post a Comment