Pages

Tuesday, January 29, 2019

Waktu Fogging Perlu Disesuaikan

Petugas melakukan penyemprotan fogging di perumahan warga kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan. Foto: MI/Bary Fathahilah.

Jakarta: Pemerintah Proviinsi DKI Jakarta dinliai perlu memberi arahan baru kepada petugas fogging. Pengasapan yang dilakukan harus efektif membunuh nyamuk aedes aegypti.
 
Ketua Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan mengatakan, pelaksanaan fogging sering tidak tepat sasaran, sehingga tidak efektif dalam membunuh nyamuk demam berdarah dengue (DBD).
 
"Pemprov DKI selalu sibuk dengan fogging untuk membunuh nyamuk DBD. Namun, pelaksanaan fogging sering tidak tepat waktu sehingga tidak efektif membunuh nyamuk aedes aegypti," kata Tian, Rabu, 30 Januari 2019.
 
Tian mengatakan aedes aegypti termasuk golongan nyamuk yang memiliki jam operasional tertib. Nyamuk pergi dari sarangnya untuk menghisap darah satu sampai satu setegah jam setelah matahari terbit.
 
Tian menambahkan, nyamuk ini juga tidak sembarang menggigit korbannya. Ada waktu tertentu yang membuatnya aktif pada jam-jam tertentu.
 
"Aedes aegypti paling sering menggigit dua jam setelah matahari terbit dan tiga jam sebelum matahari terbenam. Uniknya, nyamuk ini tidak beraktifitas di sekitar bersarang. Dia akan terbang dulu sejauh 100-200 meter sebelum melakukan aktivitas menggigit," ujar Tian.

Baca: Cucu Wapres pun Kena DBD

Menurut Tian, fogging yang dilakukan tidak sesuai waktu aktif nyamuk DBD akan sia-sia. Selain membuang anggaran, juga berdampak pada kesehatan warga.
 
"Pemprov DKI harus memberi pemahaman kepada petugas terkait siklus hidup nyamuk aedes aegypti. Pola fogging yang tidak efektif, akan berdampak pada warga yang terkena racun dalam asap fogging," kata Tian.
 
Tian menegaskan, cara paling efektif memberantas nyamuk aedes aegypti adalah dengan melakukan 3 M (mengubur, menguras, menutup) dan membunuh jentik nyamuk agar tidak menjadi nyamuk baru.
 
Tian menagih janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ingin membangun peran aktif warga dalam mengatasi masalah kesehatan di lingkungan.
 
"Ayo aktif berantas sarang nyamuk dan jentik nyamuk. Pertahankan halaman rumah kita masing-masing. Jangan sampai menjadi sarang nyamuk DBD," ujar Tian.

(FZN)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2TkvWQ1
January 30, 2019 at 02:07PM from METROTVnews.com http://bit.ly/2TkvWQ1
via IFTTT

No comments:

Post a Comment