Pages

Tuesday, January 29, 2019

PMS Atau Hamil? Cek Perbedaannya

Jakarta: Premenstrual syndrome (PMS) adalah sekelompok gejala terkait siklus menstruasi. Biasanya, gejala PMS terjadi satu hingga dua minggu sebelum menstruasi dan berhenti setelah haid hari pertama. Dalam beberapa hal, seringkali gejala PMS sangat mirip dengan gejala awal kehamilan.

Ada beberapa cara untuk membedakan apakah Anda akan menstruasi atau akan memiliki momongan. Namun umumnya perbedaan PMS dan kehamilan bisa sangat samar dan bervariasi antara satu wanita dengan wanita lainnya.

Berikut perbedaan gejala PMS dan kehamilan yang dimuat dalam Healthline:  
 
1. Nyeri payudara
PMS: Selama PMS, pembengkakkan dan nyeri payudara terjadi selama paruh kedua siklus menstruasi. Nyeri bervariasi dari ringan hingga berat, dan biasanya paling parah terjadi sebelum menstruasi. Wanita di usia subur cenderung memiliki gejala yang lebih parah.

Selama PMS payudara terasa lebih padat dan lembut disertai rasa sakit. Rasa sakit ini akan membaik selama menstruasi atau setelahnya, karena kadar progesteron berkurang.

Kehamilan: Selama awal kehamilan payudara mungkin terasa pegal, sensitif, atau nyeri saat disentuh. Payudara juga terasa bengkak dan lembut. Umumnya pembengkakan terjadi sementara waktu, satu hingga dua minggu setelah kehamilan. Hal tersebut akibat peningkatan kadar progesteron saat kehamilan.

2. Perdarahan
PMS: Biasanya tidak ada bercak darah atau perdarahan selama PMS. Namun ketika menstruasi, perdarahan terjadi cukup berat dan berlangsung hingga seminggu.

Kehamilan: Bagi sebagian wanita, awal kehamilan ditandai keluarnya bercak darah atau perdarahan ringan berwarna merah muda atau coklat tua 10-14 hari setelah pembuahan. Bercak darah yang keluar umumnya hanya berlangsung 1-2 hari, lebih pendek dari periode menstruasi normal.


(Di awal kehamilan, sebagian wanita mengalami kram ringan seperti saat menstruasi. Namun kram kehamilan terasa di perut bagian bawah atau punggung bawah. Foto: Pixabay.com)

(Baca juga: Kate Middleton Atasi Mual Kehamilan dengan Biskuit)

3. Perubahan suasana hati
PMS: Saat ini wanita mengalami perubahan emosional seperti mudah tersinggung, kesal, gampang menangis dan cemas. Gejala-gejala ini biasanya hilang setelah menstruasi. Olahraga dan istirahat yang cukup membantu mengurangi perubahan suasana hati saat PMS.

Jika emosi yang naik turun terjadi lebih dari dua minggu, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk mengetahui kemungkinan adanya depresi.

Kehamilan: Kehamilan mengakibatkan perubahan suasana hati yang berlangsung hingga persalinan. Selama masa kehamilan calon ibu mungkin merasa gembira menantikan anggota keluarga baru. Dan sebaliknya, ibu dapat mengalami saat-saat sedih dan lebih mudah menangis.

Seperti PMS, emosi yang tidak stabil lebih dari dua minggu dapat mengindikasikan depresi. Depresi selama kehamilan umum terjadi dan dapat diobati.

4. Kelelahan
PMS: Kelelahan umumnya dirasakan selama PMS dan akan hilang saat menstruasi. Olahraga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kelelahan.

Kehamilan: Peningkatan kadar hormon progesteron dapat memicu kelelahan selama mengandung. Kelelahan lebih terasa selama trimester pertama, namun dapat bertahan sepanjang kehamilan. Untuk mengatasinya pastikan makan makanan sehat dan cukup tidur.

5. Mual
PMS: Selama PMS wanita umumnya tidak mengalami mual dan muntah. Walaupun sebagian wanita mengalami ketidaknyamanan pencernaan seperti rasa mual.

Kehamilan: Mual di pagi hari adalah salah satu tanda paling klasik dan jelas sebuah kehamilan. Mual dan muntah biasanya dimulai sebulan setelah kehamilan.

Muntah mungkin disertai atau tidak disertai oleh mual. Meskipun disebut morning sickness, mual dapat terjadi kapan saja. Tetapi tidak semua yang sedang hamil mengalami morning sickness.


(Saat PMS wanita mengalami perubahan emosional seperti mudah tersinggung, kesal, gampang menangis dan cemas. Gejala-gejala ini biasanya hilang setelah menstruasi. Foto: Pixabay.com)

6. Mengidam
PMS: Sebagian wanita mengalami perubahan kebiasaan makan dan cenderung menginginkan cokelat, karbohidrat, gula, permen, atau makanan asin. Di saat yang sama, PMS meningkatkan selera makan yang tidak dialami saat hamil.

Kehamilan: Wanita kerap menginginkan makanan yang sangat spesifik atau mungkin tidak tertarik sama sekali pada makanan lain. Sebagian wanita tidak menyukai aroma dan rasa tertentu yang dapat bertahan sepanjang kehamilan.

Adapula wanita yang selama hamil mengalami pica, yakni secara kompulsif memakan makanan yang tidak memiliki nilai gizi seperti es, cat kering, atau potongan logam.

7. Kram
PMS: Gejala dismenore, yaitu kram yang terjadi 24-48 jam sebelum menstruasi dapat terjadi selama periode PMS. Rasa sakit akan berkurang dan hilang saat darah menstuasi pertama keluar.

Kram menstruasi semakin berkurang seiring bertambahnya usia atau setelah kehamilan pertama. Sebagian wanita mengalami gejala kram yang makin bertambah saat mulai memasuki masa menopause.

Kehamilan: Di awal kehamilan, sebagian wanita mengalami kram ringan seperti saat menstruasi. Namun kram kehamilan terasa di perut bagian bawah atau punggung bawah.

Jika memiliki riwayat keguguran, segera beristirahat dan hubungi dokter jika gejala tak mereda. Jika mengalami kram yang disertai pendarahan atau keluar cairan segera hubungi dokter.

Sangat penting untuk mengetahui apakah gejala-gejala tersebut mengarah ke PMS atau hamil. Cara terbaik untuk mengetahui perbedaan PMS dan kehamilan adalah melakukan tes kehamilan. Hal ini juga membantu untuk melacak perubahan dalam pola menstruasi normal Anda.

(TIN)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2FXSSli
January 30, 2019 at 12:05PM from METROTVnews.com http://bit.ly/2FXSSli
via IFTTT

No comments:

Post a Comment