Pages

Thursday, January 3, 2019

Trump: Saya Bisa Jadi Paling Populer di Eropa

Washington: Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa dia bisa menjadi ‘orang paling populer di Eropa’ dan dapat ‘mencalonkan diri untuk jabatan penting di Eropa jika dia mau.

Komentar dari Gedung Putih itu menyusul sebuah opini yang ditulis Senator terpilih Partai Republik dari Utah, Mitt Romney, yang mencatat bahwa presiden ‘tidak patut menjabat.’ Dalam artikel itu, kandidat presiden dari Partai Republik 2012 tersebut menyoroti peringkat kepuasan atas Trump yang rendah terhadap peringkat Trump di seluruh Eropa.

"Dalam jajak pendapat Pusat Penelitian Pew 2016, 84 persen orang di Jerman, Inggris, Prancis, Kanada, dan Swedia percaya presiden Amerika akan" melakukan hal yang benar dalam urusan dunia," tulis Romney.

"Satu tahun kemudian, jumlah itu turun menjadi 16 persen," sentilnya, seperti dikutip dari Independent, Kamis 3 Januari 2019.

Trump membantah kekhawatiran Romney tentang citra publik presiden Amerika di antara negara sekutu. Ia menegaskan bahwa pembayar pajak adalah orang Amerika, bukan orang Eropa, yang memilihnya sebagai presiden.

"Saya tidak dipilih oleh orang Eropa, saya dipilih oleh orang Amerika -- oleh pembayar pajak Amerika," kata Trump tentang jajak pendapat Eropa.

"Hubungan saya, saya akan memberitahu Anda, dengan para pemimpin Eropa sangat baik," tambahnya.

Sejumlah pemimpin di seluruh Eropa, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berselisih dengan Trump mengenai beragam masalah mulai dari imigrasi hingga perubahan iklim.

Namun, Trump menjelaskan bahwa dia yakin retorika populisnya akan semakin baik di Eropa.

"Saya bisa menjadi orang paling populer di Eropa," kata Trump. "Saya bisa - saya bisa mencalonkan diri untuk jabatan apa pun jika saya mau. Tapi saya tidak mau. Saya ingin orang memperlakukan kita dengan adil, dan mereka tidak."

"Saya seharusnya tidak populer di Eropa," katanya. "Saya ingin Eropa membayar (iuran). Saya tidak peduli tentang Eropa".

Dia menambahkan: "Ketika suatu negara mengirim 200 tentara ke Irak, atau 100 tentara dari satu negara besar ke Suriah atau Afghanistan, dan kemudian mereka memberi tahu saya 'Kami mengirimi Anda tentara itu seperseratus dari uang yang mereka ambil keuntungannya."

(FJR)


Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2GPT9HZ
January 03, 2019 at 07:06PM from METROTVnews.com http://bit.ly/2GPT9HZ
via IFTTT

No comments:

Post a Comment