Pages

Friday, December 14, 2018

Survei: Mayoritas Warga Tolak Perda Agama

lustrasi Perda. Medcom.id

Jakarta: Mayoritas warga disebut menolak adanya perda agama, baik Perda Syariah maupun Perda Injil. Hal itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan Y-Publica.
 
Direktur Y-Publica Rudi Hartono mengatakan sebagian besar masyarakat Indonesia berpandangan moderat dalam melihat relasi antara negara dan agama. Negara dan agama tidak perlu dipertentangkan, tetapi bisa saling melengkapi.
 
“Sebanyak 45,1 persen responden mengidentifikasi diri sebagai moderat, yang menganggap Negara dan Agama bisa salingmelengkapi,” kata Rudi di Jakarta, Jumat, 14 Desember 2018.
 
Dalam survei ini, Y-Publica mengkategorikan pandangan masyarakat dalam tiga kategori, yaitu sekuler, moderat dan teokratis.
 
Sekuler menuntut pemisahan antara negara dan agama, agar agama tidak dimanipulasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya, teokratis menganggap hukum agama harus menjadi hukum negara dan menjadi nilai tunggal untuk mengatur kehidupan bermasyarakat.
 
Menurut Rudi, sebanyak 25,2 persen responden mengidentifikasi diri sebagai sekuler. Sementara 20,6 persen menyatakan diri berpandangan teokratis.
 
Terkait polemik keberadaan Perda Syariah atau perda berbasis agama, hampir semua kalangan sekuler bersikap menolak. Di kalanganmoderat, penolakan lebih kuat sebanyak 63,7persen dibandingkan dengan yang mendukung  (29,2%).
 
“Yang menarik, di kalangan teokratis, ada 6,5 persen responden yang juga menolak Perda agama, dengan Perda agama hanya tekstual saja,” terang Rudi.

Baca: Perda Syariah dan Injil Bisa Menjadi Diskursus Publik

Survei Y-Publica dilakukanpada 20 November hingga 4 Desember 2018 dengan responden 1200 orang. Survei menggunakan metode multistage random sampling (acak bertingkat). Margin error dalam survei adalah 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

(FZN)

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2SQx7WZ
December 14, 2018 at 09:38PM from METROTVnews.com https://ift.tt/2SQx7WZ
via IFTTT

No comments:

Post a Comment