Jakarta: Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'rif memastikan acara reuni 212 tak disusupi oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ia meminta peserta reuni tak mengibarkan bendera atau simbol-simbol HTI.
"Kami juga taat hukum, izin HTI sudah dicabut oleh karena simbol HTI dalam aturan yang ada tidak boleh, saya pastikan besok (reuni 212) HTI tidak ada," kata Slamet dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 1 Desember 2018.
Namun, ia meminta aparat bisa membedakan mana bendera HTI dan bendera tauhid. Dalam rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebutkan, pengibaran bendera tauhid tak dilarang dibarengi dengan pengibaran bendera merah putih.
"Ketika tidak dilarang silakan, tidak ada larangan menyebarkan bendera kalimat tauhid, kemarin sudah di depan Pak Menko Polhukam sepakat, sehingga besok kita akan kibarkan merah putih dan bendera tauhid berbagai warna," jelas Slamet.
Baca: PT KAI Rekayasa Pemberangkatan Kereta Besok
Menurutnya, panitia sudah menyiapkan aturan tegas. Jika ada bendera HTI dikibarkan peserta, maka panitia akan menurunkan dan mengambilnya.
Pun untuk menghindari adanya orasi-orasi berbau politis, panitia tak memberi ruang tokoh-tokoh politik berpidato. Termasuk apabila pasangan capres/cawapres hadir.
"Saya contoh kan kalau ada paslon presiden, saya pastikan keduanya tidak bicara, Pak Jokowi duduk dan Pak Prabowo duduk. Ada tokoh parpol silakan duduk, ketua DPR hadir walaupun partai berbeda silakan bicara tapi jangan ngomong dukung Jokowi," jelas dia.
Ketum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak juga bersepakat dengan Slamet Ma'arif. Namun seluruh pihak diminta tidak kaget apabila peserta mengibarkan bendera kalimat tauhid.
"Besok jangan kaget kalau ada bendera kalimat tauhid," ujar Yusuf menambahkan.
Baca: PA 212 Pastikan Tak Undang Jokowi
(LDS)
https://ift.tt/2TZ9NHQ
December 01, 2018 at 02:42PM from METROTVnews.com https://ift.tt/2TZ9NHQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment