Pages

Thursday, January 3, 2019

Simbol Perdamaian Dunia yang Lahir di Jepara

Jepara: Alat musik gong berukuran dua meter diletakkan di tengah-tengah pendapa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Di badan gong tertempel bendera dari seluruh negara serta simbol-simbol agama dan kepercayaan.

Tepat pada bagian benjolan gong digambar peta dunia berbentuk separuh bola dunia. Djuyoto Suntani, sang pembuat gong, menamainya Gong Perdamaian Dunia.

Djuyoto menyebut Indonesia memiliki enam Gong Perdamaian Dunia yang diletakkan di Kota Ambon, Denpasar, Ciamis, dan di Jepara. Kini Gong Perdamaian Dunia sudah tersebar di 202 negara.

Semula Gong Perdamaian Dunia digunakan untuk peresmian acara penting di berbagai negara. Gong Perdamaian Dunia permanen pertama diresmikan pada 20 Agustus 2004 di Penglai, Shandong, Tiongkok.

"Setelah keliling dunia, kemudian saya berpikir untuk menaruh secara permanen di setiap negara. Pertama di China,” ujar Djuyoto usai peluncuran film Bapak Semua Bangsa di pendapa Kabupaten Jepara, Kamis, 3 Januari 2019.


Gong Perdamaian Dunia di Desa Plajan Kabupaten Jepara. Istimewa

Penempatan Gong Perdamaian Dunia di berbagai negara tak sembarangan. Djuyoto meminta Gong Perdamaian Dunia ditempatkan di lokasi yang sakral, terhormat, dan memiliki nilai sejarah tinggi.

"Gong Perdamaian Dunia di India dipasang permanen pada 11 September 2006. Gong diletakkan di tempat terbunuhnya Mahatma Gandhi," kata Djuyoto.

Berawal dari Bom Bali

Ide membuat Gong Perdamaian Dunia berawal dari peristiwa teror Bom Bali 2002 yang membetot perhatian internasional. Djuyoto membuat Gong Perdamaian Dunia untuk mengembalikan kepercayaan dunia kepada Indonesia sekaligus mempromosikan perdamaian.

Gong pertama kali yang digunakan untuk kampanye ajakan dan seruan hidup damai adalah gong berusia 480 tahun warisan leluhur. "Setelah diresmikan presiden RI waktu itu Ibu Megawati Soekarno Putri pada 31 Desember 2002, kemudian dibawa keliling dunia untuk meresmikan event-event internasional," beber pria kelahiran Jepara ini.  

Seruan ajakan perdamaian kepada seluruh manusia di muka bumi yang terus digelorakan Djuyoto. Sebab manusia hidup, tinggal, dan mati di bumi yang sama.

(SUR)

Let's block ads! (Why?)


http://bit.ly/2GUL0lM
January 03, 2019 at 04:45PM from METROTVnews.com http://bit.ly/2GUL0lM
via IFTTT

No comments:

Post a Comment