Ilustrasi. (FOTO: MI/Atet)
Jakarta: Direktur Riset Center Of Reform on Economic (CORE) Indoenesia Piter Abdullah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tidak akan mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi hanya 5,16 persen.
"Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan hanya 5,16 persen atau tidak akan mencapai target pemerintah sebesar 5,2 persen," kata Piter kepada Medcom.id di Jakarta, Senin, 31 Desember 2018.
Dirinya menambahkan pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga serta investasi yang tumbuh positif. Sementara kinerja ekspor-impor masih tumbuh negatif tercermin dari defisit neraca perdagangan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga kuartal III-2018, konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan 5,01 persen sedangkan investasi tumbuh 6,96 persen. Sementara itu, neraca perdagangan mencatatkan defisit USD7,52 miliar sampai dengan November.
Adapun asumsi makro lainnya, seperti inflasi akan lebih rendah dari target APBN 2018. Hingga Desember 2018, Piter memperkirakan inflasi akan berada di level 3,2 persen atau di bawah perkiraan Bank Indonesia (BI) maupun pemerintah, yaitu 3,5 persen.
Untuk rupiah, dirinya memperkirakan akan melebihi target yang ditetapkan pemerintah. Hal ini tak lepas dari depresiasi rupiah akibat tekanan global sehingga membuat dolar Amerika Serikat (AS) sempat menguat terhadap mata uang negara lain termasuk Indonesia.
"Demikian juga dengan nilai tukar dipastikan akan melampaui asumsi APBN 2018 sebesar Rp13.900 per USD secara rata-rata. Sampai dengan November 2018 nilai tukar rupiah rata-rata sudah di atas Rp14.200 per USD," pungkasnya.
(AHL)
http://bit.ly/2F19rMC
December 31, 2018 at 10:39AM from METROTVnews.com http://bit.ly/2F19rMC
via IFTTT
No comments:
Post a Comment