Perosotan Dinosaurus di Pantai Karang Bolong, Anyer, Serang, Banten, rusak karena tsunami. Foto: MI/Susanto.
Pandegalang: Warga pesisir Pandeglang, Banten, yang menjadi korban tsunami Selat Sunda masih memilih bertahan di pengungsian. Sebanyak 33.316 warga masih bertahan di pengungsian.
Ketua Koordinator Tanggap Darurat Bencana Tsunami Pandeglang Letkol Fitriana Nur Heru menjelaskan warga masih enggan kembali ke rumah masing-masing. Padahal, tsunami terjadi seminggu lalu.
"Pengungsi tersebar di Kecamatan Labuan, Carita, Menes, Jiput, Sukaresmi, Pagelaran, Angsana, Panimbang, Cigeulis, dan Sumur," kata Heru seperti dilansir Antara, Senin, 31 Desember 2018.
Menurut dia, masyarakat masih takut dengan adanya tsunami susulan. Terlebih, Gunung Anak Krakatau masih aktif mengeluarkan erupsi.
"Kami minta warga tetap tinggal di pengungsian sambil menunggu normalnya aktivitas Anak Krakatau," kata dia.
Sangsang, salah satu warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang, memilih mengungsi di musala kantor Kecamatan Labuan. Ia bersama ratusan warganya tidak berani kembali ke rumah karena belum ada kepastian dari pemerintah untuk kembali ke rumah.
Baca: Rencana Menikah Kandas Dihempas Tsunami
"Kami berani kembali ke rumah setelah adanya jaminan keamanan dari instansi terkait atau pemerintah daerah," ujar dia.
Lain halnya dengan Nurhayati, warga Desa Cigodong, Labuan. Dia mengaku belum kembali ke rumah lantaran kondisi rumah yang tidak layak lagi dihuni.
Ia bersama empat anaknya bingung harus tinggal di mana karena rumah dan perabotannya hancur. Saat ini, ia mengungsi di GOR Futsal Labuan.
"Kami berharap pemerintah bisa membangun kembali rumahnya itu," kata dia.
(OGI)
http://bit.ly/2EVh4Dw
December 31, 2018 at 11:13AM from METROTVnews.com http://bit.ly/2EVh4Dw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment