Pages

Thursday, December 6, 2018

Memajukan Ritel Tradisional secara Digital

Jakarta: Era digital membuat beberapa hal yang dilakukan secara konvensional perlahan tergerus. Salah satunya yakni berbelanja secara online.

Saat ini, masyarakat dinilai kurang berminat berbelanja di warung karena beberapa faktor. Mulai dari harga yang tidak kompetitif (karena rantai distribusi yang panjang), produk tidak lengkap, serta kurang mendukung kenyamanan konsumen (penataan produk di warung/toko yang tidak menarik).

Berangkat dari sana, muncullah ide untuk mendigitalisasi toko ritel tradisional dan produk-produk UMKM bernama KO-IN (Toko Indonesia) untuk memberikan solusi digitalisasi di bisnis ritel dan menyediakan marketplace bagi UMKM di Indonesia.

"Tujuan utama pendirian KO-IN untuk meningkatkan penjualan toko tradisional melalui aplikasi mobile dengan membangun jaringan pemasaran melalui kegiatan digitalisasi toko ritel dan para pelaku UMKM sehingga mendorong penguatan ekonomi mikro Indonesia," ujar Chief Executive Officer KO-IN Devi Erna Rachmawati, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Desember 2018.

Menurut dia aplikasi ini juga menyediakan marketplace bagi UMKM Indonesia serta melakukan pembinaan dan bantuan kepada para pemilik warung dan pelaku UMKM bekerja sama dengan LazizMU dan BNI Syariah, Bank Permata Syariah dan Bank Muamalat melalui pemberian fasilitas kredit ,ikro kepada pemilik warung/toko tradisional dan mitra-mitra supplier UMKM KO-IN.

"Ini demi meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi untuk dapat bersaing di pasar global, lalu mewujudkan kebangkitan ekonomi mikro, pemerataan dan kedaulatan ekonomi serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera," jelasnya.

Menurut dia aplikasi ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja di toko atau warung-warung sekitar lokasi konsumen dengan biaya pesanan layanan antar hanya Rp2.500. Aplikasi ini juga bisa diunduh di Google Play Store pada 9 Desember 2018.

KO-IN sudah didukung beberapa mitra antara lain BNI Syariah, Bank Permata Syariah, Bank Muamalat, DOKU, LazizMU, BMT Muhammadiyah, Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia, Asosiasi Aliansi Indonesia, Hidyatullah, Para pelaku UMKM Indonesia, serta para prinsipal perusahaan FMCG dan mitra strategis lainnya yang sangat mendukung keberadaan KO-IN.

Chief Executive Officer PT Envy Technologies Indonesia Mohd Sopiyan Mohd Rashdi menambahkan perusahaan yang merupakan perusahaan teknologi penyedia ragam layanan bisnis dan kegiatan di bidang Keamanan Informasi Digital, Sistem Integrasi Informatika, Sistem Integrasi Telekomunikasi, bersama-sama dengan PT Ritel Global Solusi sebagai salah satu perusahaan yang memberikan solusi digitalisasi di bisnis ritel.

(AHL)


Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2rq0BPu
December 06, 2018 at 08:20PM from METROTVnews.com https://ift.tt/2rq0BPu
via IFTTT

No comments:

Post a Comment