PM Malaysia Mahathir Mohamad. (Foto: AFP)
Kuala Lumpur: Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengindikasikan bahwa ia akan menyerahkan jabatan PM kepada Anwar Ibrahim, pejuang reformasi Malaysia. Keputusan Mahathir ini kabarnya telah disetujui oleh aliansi Pakatan Harapan.
Aliansi Pakatan Harapan terdiri dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia, Parti Keadilan Rakyat, Parti Aksi Demokratik dan Parti Amanah Negara.
Menghadiri pertemuan tahunan Parti Pribumi Bersatu Malaysia, secara tersirat, Mahathir ingin Anwar melanjutkan tugasnya sebagai PM, sebagaimana janjinya terdahulu yang hanya akan memerintah selama dua tahun untuk memulihkan ekonomi Malaysia.
"Kami telah mewarisi pemerintahan yang korupsi dari Najib Razak dan memulihkannya bukanlah tugas yang mudah. Semua butuh waktu," kata Mahathir, dikutip dari Strait Times, Senin 31 Desember 2018.
Baca: Rencana Mahathir Mohamad Singkirkan Najib Razak
Mahathir menambahkan, prioritas Pakatan Harapan saat itu adalah menggulingkan Najib Razak, bukan menduduki jabatan PM.
"Saya harus menerima syarat untuk menyingkirkan Najib dan kami tidak bisa melakukan apa pun selama Najib berkuasa," ujar dia.
Ketika memenangkan pemilu Mei 2018 kemarin, Mahathir pun langsung mengupayakan pengampunan untuk Anwar, yang saat itu masih mendekam di penjara dengan tuduhan sodomi.
Kala itu, Koalisi Pakatan Harapan berhasil memenangkan mayoritas Kursi di parlemen. Sebagai oposisi mereka berhasil melebihi batas minimal kursi suara untuk perdana menteri yaitu 122 per 222 kursi yang tersedia. Koalisi oposisi ini melewati batas minimal 112 kursi.
Hal ini merupakan sejarah bagi rakyat malaysia yang sekitar 60 tahun hidup dibawah rezim koalisi petahana Barisan Nasional.
(WIL)
http://bit.ly/2BOiKvi
December 31, 2018 at 10:06AM from METROTVnews.com http://bit.ly/2BOiKvi
via IFTTT
No comments:
Post a Comment