Banjir akibat badai melanda kota Baao, provinsi Camarines Sur, Filipina, 30 Desember 2018. (Foto: AFP/STR)
Manila: Jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu badai dahsyat di Filipina bertambah menjadi 68 orang. Badan Pertahanan Sipil Filipina mengkhawatirkan jumlah korban tewas dapat terus bertambah.
Data terbaru otoritas Filipina mencatat 57 orang tewas di Bicol, sementara 11 lainnya di Samar. Sebagian besar dari mereka terkena banjir dan tanah longsor.
"Saya khawatir (jumlah korban tewas) ini dapat terus bertambah karena masih banyak area yang belum terjangkau," ujar Claudio Yucot dari Badan Pertahanan Sipil Bicol, seperti disitir dari kantor berita AFP.
Badai bernama "Usman" ini menghantam Filipina pada Sabtu 29 Desember. Usman tidak membawa angin kencang, namun memicu hujan deras yang menyebabkan banjir serta tanah longsor di beberapa daerah.
Baca: 39 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Filipina
Yucot menyebut banyak warga kurang waspada karena menilai Usman tidak terlalu kuat untuk dikategorikan sebagai angin topan yang bersifat merusak. Karena tiupan anginnya tidak kencang, sistem peringatan badai pemerintah Filipina tidak mendeteksi Usman sebagai ancaman.
"Orang-orang merasa terlalu aman karena berada di tengah momen libur (Natal) dan pemerintah juga tidak mengeluarkan peringatan siklon tropis," sebut Yucot.
Meski Usman sudah bergerak ke arah barat, banyak area terdampak masih diguyur hujan deras. Kondisi ini mempersulit upaya penyelamatan dan perbaikan.
Sedikitnya 17 orang masih dan lebih dari 40 ribu orang di Filipina telantar akibat badai Usman. Rata-rata 20 badai dan angin topan melanda Filipina pada setiap tahunnya, yang menewaskan ribuan orang serta membuat jutaan lainnya hidup di ambang kemiskinan.
Badai terkuat Haiyan melanda Filipina pada 2013, dan lebih dari 7.360 orang dinyatakan tewas atau hilang.
(WIL)
http://bit.ly/2rZDP1l
December 31, 2018 at 12:38PM from METROTVnews.com http://bit.ly/2rZDP1l
via IFTTT
No comments:
Post a Comment